TUGAS 4.1 AKUNTANSI INTERNASIONAL & PERPAJAKAN
1. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN
adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara, perusahaan ini biasanya
sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor
cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana
mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang
sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka
yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat
berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional
dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi
agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga
pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah
tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan
pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan
lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan
subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.Perusahaan
multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda
yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
·
Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
PBB dalam
laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu
perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur
atau pembrian jasa dalam sedikitnya dua negara. Perusahaan Mutinasional
merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan
ukuran kegiatan perusahaan itu. Sebagian besar dari penanaman modal asing di
negara-negara sedang berkembang diusahakan di bidang sumber daya alam, sisanya
dibidang pengolahan, perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme, dan
jasa-jasa lainya.
·
Jenis-jenis Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional
Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing:
1.
Devinisi Fungsional Sedunia
-
Diorganisasi bedasarkan fungsi
-
Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan
langsung kepasangan fungsional mereka diperusahaan induk.
-
Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak
din perusahaan induk karena data yang mengintregasikan seluruh operasi tidak
dapat pada level rendah.
2.
Divisi internasional
-
Semua anak perusahaan melapor pada divisi
internasional MNC yang dipisah dari divisi Domestik.
3.
Wilayah Geografis
-
Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak
perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.
-
Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
-
Hubungan pelapor antara anak dan induk.
4.
Divisi produk sedunia
-
Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
-
Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari
berbagai anak perusahaan.
·
Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
Kebaikan perusahaan multinasional :
1.
Menambahkan devisa negara melalui penanaman di
bidang ekpor,
2.
Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor
industri
3.
Memodernisir industri
4.
Ikut mendukung pembangunan nasional
5.
Menambah kesempatan kerja dengan membuka
lapangan kerja baru
Keburukan perusahaan multinasional :
Makin
banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekuasaan
ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak
banyak. Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
1.
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri
kepada pemegang sahamnya.
2.
Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering
digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
2. Perpajakan
Sebuah
perusahaan bisa melakukan bisnis internasional dengan cara mengirimkan barang
dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung.
Ekspor jarang sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor,
karena sulit sekali bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan
atas eksportir luar negeri.Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif atas
potensi pajak memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang
sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis
pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi
penagihan.
·
Jenis Pajak
Sebuah
perusahaan yang beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam
pajak. Pajak langsung, seperti pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan
biasanya diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung,
seperti pajak pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering
diungkapkan. Bisanya pajak tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran
lain-lain”.
Pajak Penghasilan
Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan
bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan
pengecualian untuk bead an cukai. Pajak yang dipungut dari sumbernya adalah
pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran
royalty yang diterima oleh investor asing.
Pajak
pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada.
Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi
atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan
pembelian dari unit penjual perantara.
Pajak
perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara
barang domestic dapat bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak
yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak
langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
Pajak
pengiriman merupakan contoh lain pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini
dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat
menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur
akuisisi.
·
Beban
Pajak
Perbedaan
dalam keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional.
Beragam tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting
perbedaan-perbedaan tersebut. Namun, perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan
sebagian ceritanya. Banyak pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban
pajak efektif bagi perusahaan-perusahaan multinasional.
Ketika semakin
banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula
negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak
efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah
tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja.
Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih
rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati
tarif pajak efektif.
·
Sistem
Administrasi Pajak
Sistem
penilaian pajak nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem
yang penting digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas
sistem klasik dan terintegrasi.
·
Sistem
Klasik
Pajak
penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat
perusahaan dan tingkat pemegang saham.
·
Sistem
Terintegrasi
Pajak-pajak
perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau
menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.
·
Insentif
Pajak Asing
Banyak negara
memberikan insentif pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat berupa
hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses
industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode
waktu.
·
Persaingan
Pajak yang Berbahaya
Tren diseluruh
dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan
dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak
akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan
dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang
sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang
dibutuhkan oleh kalangan usaha.
·
Penyelarasan
Internasional
Dengan adanya
perbedaan dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas
kebijakan pajak mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang
dibebani oleh perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas
perbaikan pajak internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam
kasus ini karena mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal.
Pengenalan Uni Eropa atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di
antara anggotanya.
·
Kredit
Pajak Asing
Kredit pajak
asing bisa dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang
dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut
pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali
kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah
pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
·
Batasan-batasan
Kredit Pajak
Untuk mencegah
kredit pajak asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber
domestik, banyak negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak
asing yang bisa dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi
kredit pajak hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan
rasio penghasilan bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga
penghasilan kena pajak global pada tahun tersebut. Batasan-batasan kredit asing
yang terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan
bersumber asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
1. Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan
berjenis investasi, seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)
2. Penghasilan umum (semua jenis lainnya)
·
Perjanjian
Pajak
Walupun kredit
pajak asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada
beberapa tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan
perjanjian tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak
akan ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan
bisnis yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau
orang lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara
dan negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di
negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa
menjaga perusahaannya di sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan
atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara
kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan
timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti
dan bunga dari pajak pungutan.
·
Dimensi-Dimensi
Perencanaan Pajak
Dalam
perencanaan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang
nyata atas perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak
fleksibilitas geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi
mereka. Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar
:
1. Pertimbangan pajak seharusnya tidak
pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional
dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
2. Perubahan hukum pajak secara konstan
membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang
·
Penyatuan
Kredit Pajak
Penyatuan
penghasilan dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan
dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari
wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas
untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh
perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan
multinasional.
·
Menyatukan
Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa
mencapai integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan
langkah-langkah berikut:
1.
Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang
relevan.
2.
Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap
penasihat pajak.
3.
Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk
berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.
4.
Menjamin bahwa rencana pajak sesuai dengan
bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli begitu
saja.
5.
Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk
tulisan.
6.
Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
7.
Mencari advis hukum berkualitas tinggi untuk
setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin dianggap
agresif.]
8.
Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika
perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.
·
Pertimbangan-pertimbangan
Pajak
Jika tidak
ditiadakan oleh undang-undang, keuntungan
perusahaan biasditingkatkan
dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan darianak
perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak
perusahaanyang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra perusahaan didasarkan
pada : harga yang
terjaga dan penetapan harga
transfer. Harga terjaga adalah salah
satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam
situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
1.
Penetapan harga otomatis yang sebanding
2.
Penetapan harga jual kembali
3.
Penetapan harga untuk biaya tambahan
3.
Harga
Transfer
Dalam suatu
dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar
ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan.
Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar.
Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan
mengenai metodologi penentuan harga.
Harga pasar
menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidakmenjual diluar pasar,
dan kegunaan mereka akan
mendorong efisiensi kegunaan
darisumber-sumber
perusahaan yang jarang
digunakan. Kegunaan mereka
juga disebut konsisten dengan
orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha
yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah
untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan dari
pasar berbasis harga
transfer harus dititik
beratkan padabeberapa kelemahan,
salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak memberikanperusahaan
keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau strategipersaingan.
Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar menengahuntuk
produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan multinasional
transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti
mengirim sebuah barangberharga,
sangat mengandalkan teknik
dari cabang perusahaan.
Biaya berbasis harga transfer menghasilkan banyaknya
keterbatasan, karena :
1.
Mudah digunakan
2.
Berdasarkan data yang sudah ada
3.
Mudah menentukan otoritas pajak
4.
Bersifat rutin, dengan demikian membantu
menghindari keretakan internal
·
Prinsip
Arm’s-Lenght
Ciri khas
multinasional adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut
dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada
prinsip arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi
antara pihak yang tidak berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode
basar dalam menetapkan harga berdasarkan arms price.
·
Metode
Perbandingan Harga Bebas
Dalam
pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga
yangdigunakan dalam persamaan
transaksi antara perusahaan
independen atau antara perusahaan dan partai ketiga yang
tidak berhubungan.
·
Metode
Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini
menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti
dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang
sama atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas,
metode ini membahas tentang perbandingan harga.
·
Metode
Harga Penjualan Ulang
Metode ini
menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan hargapenjualan akhir
dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk
menutupi pengeluaran dan
profit normal kemudian
diambil dari harga
ini untuk memperoleh harga
transfer antar perusahaan.
·
Metode
Penetapan Biaya Lebih
Merupakan
sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya
transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya
mencakup:
1.
Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan
dengan biaya tambahan eksport,piutang dan asset yang digunakan
2.
Persentase biaya yang menutupi produksi,
distribusi, pergudangan,pengapalan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan
usaha eksport. Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi
pemerintah yang dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah
pasar internasional
·
Metode
Perbandingan Keuntungan
Menurut metode
ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai yangberhubungan
sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang
tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.
·
Metode
Pembagian Keuntungan
Metode ini
digunakan ketika patokan
produk atau pasar
tidak ada. Pembagian keuntungan yang
dihasilkan pada transaksi
partai yang berkaitan
antar cabang perusahaan dalam
gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode perbandingan pembagian
keuntungan membagi keuntungan
yang dihasilkan oleh transaksi partai yang berkaitan
menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan
jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
·
Metode
Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan
negara yang memiliki undang-undang penetapan harga transfer
lebih memilih metode
berbasis transaksi (bisa
dibandingkan dengan harga
bebas, bisa dibandingkan dengan
transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada metode
berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).
·
Perjanjian
Penetapan Harga Lanjutan
Advance Pricing
Agreements (APAs) adalah
sebuah mekanisme dimanaotoritas perpajakan
dan multinasional dengan
sukarela merundingkan metodologipenetapan harga transfer yang
disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan
menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang
untuk multinasional dan otoritas pajak.
·
Praktik
Penetapan Harga Transfer
Perusahaan
multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran industri,
kebangsaan, struktur organisasi,
tingkat keterlibatan
internasional,teknologi, produk atau
jasa, dan kondisi
bersaing. Namun dalam prakteknya banyak ditemukan keseragaman dalam penetapan
harga transfer.
Sumber :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek,
International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat